Home » Pura Puser Sahab Nusa Penida

Pura Puser Sahab Nusa Penida

Daftar Isi

1 Asal Mula Pura Puser Sahab Nusa Penida

Pura Puser Sahab Nusa Penida merupakan salah satu Pura dari Sad Kahyangan Jagat yang berada di Kecamatan Nusa Penida. Pura Puser Sahab ini keberadaannya kurang populer di masyarakat bila dibandingkan dengan pura Penataran Ped dan pura Puncak Mundi.

Pura Puser Sahab ini memiliki banyak kisah-kisah misterius yang sampai sekarang belum terpecahkan. Pura ini terletak di daerah Banjar Dehan, tepatnya di desa Batumadeg yang menempuh jarak dari Kota Kecamatan sekitar 14 kilometer dan anda dapat mengunjunginya dengan paket Tirtaytra Nusa Penida.

Asal Mula Pura Puser Sahab Nusa Penida

Pura Puser Sahab menurut sumber yang ada dibangun sejak zaman Prabu Renggan yang sebelum itu telah mendirikan dan membangun pura Puncak Mundi. Awal mula bangunan yang didirikan antara lain yaitu pura Puncak Mundi yang merupakan padma yoni, yang arahnya sama-sama menghadap ke rah timur. Segera pilih paket tour Nusa Penida dari Nusapenidatour.com guna berwisata seru di pura Puser Sahab.

Setelah selesai pelinggih antara Pura Puser Sahab dan Pura Puncak Mundi, kemudian Prabu Renggan selanjutnya membangun sejumlah pelinggih di Pura Puser Sahab yakni Linggih Bhatara Arca yang model arsitektur bangunannya persis sama dengan bangunan kuil di Nepal. Setelah selesai dengan pembangunan pura Puser Sahab dan pura Puncak Mundi, kemudian dia juga melakukan pembangunan beberapa Pura lagi yaitu diantaranya Pura Batumedau (Desa Suana), Pura Penida (Penida, Sakti) dan Pura Dukuh Jukungan (Sukun Batukandik).

PURA PURA TERKENAL DI NUSA PENIDA

Bagian-Bagian Bangunan dan Kisah Mistik Pura Puser Sahab

Dengan memilih Paket Tirtaytra Nusa Penida anda akan dibawa berkeliling di pura Puser Sahab yang terdiri atas tiga pelaban pura yaitu dibagian sebelah timurnya adalah pura Batu Paras kemudian dibagian selatannya adalah pura Ratu Gede Dalem Selimpet dan di bagian tengahnya merupakan pura Puser Sahab. Sedangkan Pura Puser Sahab sendiri dicirikan dengan adanya sebuah pancer (batu besar) yang berada persis di tengah ruang utama mendala pura.

Pada saat dilakukan renovasi pada pelinggih Gedong Arca yang merupakan linggihnya Ida Bhatara Gana yang mana linggih tersebut tidak ikut dipindahkan dari pancer batu tersebut lewat pewisik, pada saat itulah pura Puseh Sahab ini berganti namanya dengan sebutan Pura Puser Sahab.

Namun anehnya, di sekitar bagian utama dari mandala pada saat terjadi gempa bumi, tidak ada sama sekali dirasakan adanya getaran dan mulai saat itulah masyarakat sekitar menyebutnya dengan panggilan pura Puser Sahab yang merupakan satu-satunya pura Sad Kahyangan yang berlokasi di Nusa Penida yang memiliki banyak arca-arca. Kisah menarik ini dapat anda ikuti dengan paket tour Nusa Penida, dijamin anda tidak akan kecewa.

YUK IKUTI PAKET TOUR 1 HARI

Kisah Unik Seputar Pura Puser Sahab

Keajaiban arca-arca ini adalah jumlahnya yang dapat berubah-ubah, bisa menjadi berkurang dan bisa juga bertambah banyak, hal ini dibuktikan pada saat dilakukan upacara piodalan saat Jro Mangku akan melakukan ngias Prelingga Ida Bhatara, pembuatan karawista sudah dihitung sesuai dengan prelingganya namun anehnya setelah dipasang karawista akhirnya jumlahnya menjadi berkurang. Kejadian ini terlihat sesudah pada sasih kawulu jumlah arcanya menjadi banyak sedangkan pada sasih ketiga justru menjadi berkurang.

Kegiatan Upacara Spiritual di Pura Puser Sahab

Upacara piodalan yang diadakan pada hari Budha Umanis, Wuku Medangsia. Diikuti oleh 290 kepala keluarga dari 3 desa yaitu desa Batumadeg (Pakraman yaitu Mujaning Temeling), desa Batukandik (Tri Wahan Dharma) danesa Klumpu Panca Mekar Sari. Urutan dan rangkaian kegiatan upacara pujawali dimulai dengan upacara yang disebut melaspas pelinggih yang baru saja dibugar yaitu meru tumpang sia dan bale ringgitan.

Setiap diadakan upacara yadnya yang dilakukan oleh warga Nusa Penida terlebih dahulu dilakukan upacara nunas tirta di pura Puser Sahab Nusa Penida sebagai cara untuk memohon dilancarkan upacara yang sedang dilaksanakan dan pada saat tiba musim kemarau yang panjang warga-warga sekitar selalu mengalami kekurangan air, sehingga warga pengempon dan sekitarnya secara bersama-sama datang dan berkunjung (tangkil) untuk melakukan upacara tirta amerta guna memohon diturunkannya hujan.